my image

my image
i love you

Sabtu, 23 Juli 2011

CURAHAN CINTA KEPADA RASULULLAH

CURAHAN CINTA KEPADA RASULULLAH
**************************************


“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat serta banyak menyebut nama Allah . (Al Ahzab: 33 :21)

Seorang muslim hendaklah mencintai Allah dan Rasul_Nya melebihi segala cinta yang dimilikinya. Mahabah (kecintaan) terhadap Rasullah saw merupakan kecintaan terhadap Allah juga. Adalah sangat haq (utama) ketika seorang muslim mencintai Rasulullah saw di atas manusia lainnya. Beliaulah manusia yang haq untuk dijadikan tauladan, ukuran serta sasaran cinta yang utama.

Manakala kita membuka lembaran sejarah para sahabat, maka kita akan mendapatkan serangkaian kisah yang mengagumkan. Mereka begitu besar dalam mencurahkan segenap cintanya terhadap Rasulullah saw. Mahabah yang begitu besar ini telah menumbuhkan kobaran rindu serta semangat pembelaan sampai pada pengorbanan jiwa mereka.

Dari ‘urwah, Imam Baihaqi meriwayatkan, ketika kaum musyrikin mengeluarkan Zaid bin Datsinah dari tanah Haram untuk dibunuh di kota Tan’im, diperjalanan ia berjumpa dengan Khubaib bin ‘Adi al-Anshari (yang hendak dibunuh oleh kaum musyrik). Kemudian mereka berdua saling berwasiat tentang kesabaran dan keteguhan terhadap kekejian yang dilakukan orang-orang musyrik. Abu Sofyan, yang ketika itu masih musyrik berkata kepada Zaid bin Datsinah, “Kau sangat hina Zaid, Senangkah kau, seandainya kini Muhammad menggantikan kedudukanmuy dengan dipenggal batang lehernya ? Dan kau kembali bersama keluargamu ?”

Demi Allah ! Aku tidak akan senang kalau Nabi sekarang yang berada di tempatnya sekalipun terkena duri sekalipun, sementara itu aku duduk bersama keluargaku ! “ jawab Zaid bin Datsinah.

Abu Sofyan berkata, “ Tak Pernah kulihat seorang manusia mencintai manusia lainnya seperti para sahabat Mumammad mencintai Muhammad”

Khubaib juga diberi pertanyaan yang sama dan menjawabnya ; “Aku tidak senang kalau Rasulullah menebusku walau hanya dengan duri yang melukai kakinya”

Sungguh mengagumkan Zaid dan Khubaib merasa lebih baik terbunuh ditangan lawan daripada Rasulullah saw yang dicintainya mendapat luka walaupun hanya terkena duri.

Amat nyata kecintaan mereka terhadap Nabinya. Suatu hal yang amat patut kita ambil ibrohnya (tauladannya). Mereka senantiasa menginginkan bertemu dengan Rasulullah saw dan keselamatan beliau. Kerinduan mereka tak sekedar angan kosong, tetapi dibuktikan dengan getaran akhlaknya.

Imam Baihaqi dan Ibnu Ishaq bercerita tentang tragedy perang Uhud. Pada saat itu berita menyedihkan sampai pada Nusaibah binti Ka’ab al-Anshariyah yang mengabarkan bahwa bapak, saudara, dan suaminya telah syahid di medan Uhud. Ketika Nusaibah menerima kabar demikian, ia tak perduli dan bertanya, “ Bagaimana dengan Rasulullah ?”. Kemudian dijawab, Alhamdulillah Rasulullah sehat wal afiat, seperti yang kamu inginkan.”

Bawalah aku kepanya sampa aku bisa melihatnya”, ucap Nusaibah.Ketia ia melihat Rasulullah saw lantas berkata, Setelah keselamatanmu ya Rasulullah, setiap musibah itu kecil tak berarti”

Mungkinkah kecintaan dan kerinduan seperti ini dilakukan tanpa kefahaman mereka terhadap Rasulullah ? Tidak mungkin ! Mereka sangat faham dan menyadari benar akan akhlak dan kemuliaan Rasulullah saw.

Al Baghawi mengisahkan ; Tsauban, seorang yang amat cintanya kepada Rasulullah saw namun sedikit kesabarannya, ketika berjumpa Rasulullah saw serta merta raut wajahnya berubah. Kemudian Rasulullah bertanya, “ Mengapa rona wajahmu berubah Tsauban ?” Jawabnya, “Saya tidak sakit ya Rasulullah, kecuali hanya saya tidak dapat memandangmu. Saya merasa begitu sepi dan dicekam oleh rsa ketakutan dan kesepian itu baru hilang sampai saat saya berjumpa denganmu. Kemudian saya ingat akan akhirat, dan sayapun kembali diliputi oleh rasa takut kalau-kalau saya tidak dapat melihat engkau, karena engkau diangkat dan dikumpulkan dengan para nabi lainnya. Sedangkan saya tidak bisa tinggal dekat denganmu. Tetapi jika saya tidak masuk surga, tentu saya tidak akan dapat memandangmu lagi selama-lamanya.”

Setelah itu turunlah ayat Al Qur’an mengenai hal ini :

“Siapa saja yang mentaati Allah dan Rasul_Nya, mereka itu akan bersama sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para Shiddiqin, para Syuhada dan orang-orang yang sholeh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (An-Nisa’ :4:69)

Kecintaan seperti ini hanyalah pantas untuk Rasulullah saw saja, dan cinta seperti itulah yang akan mendapat ridla dari Allah Ta’ala. Mahabbah yang menghujam ke dalam qalbunya, serta merta akan menimbulkan kerinduan yang begitu dalam terhadap kekasihnya.

Masya Allah, kita tak akan pernah menjumpai seorang sahabat yang pernah mencela kepribadian beliau. Tak ada seorang sahabat pun yang murtad gara-gara melihat cacat pada syakhshiyah (kepribadian) beliau. Begitu besar cintanya kepada Rasulullah melebihi cintanya terhadap diri ataupun keluarganya.

Ibnu ‘Askar berkisah tentang bilal bin Rabah Ra setelah Rasulullah wafat. Ketia Bilal singgah di Badariyah (dekat wilayah Syiria), dalam tidurnya ia mimpi melihat Rasulullah. Beliau bersabda, “Apakah arti ketidak ramahan ini hai Bilal ? Tidakkah engkau mengunjungi aku sekarang ?” setelah itu Bilal terbangun dari tidurnya dalam keadaan sedih dan cemas. Lalu ia berkemas menuju Madinah. Dikunjunginya makam Rasulullah. Bilal pun menangis dan menggulung-gulingkan mukanya di atas pusara Rasulullah saw karena rindu dan haru.

Tidak lama datanglah Hasan dan Husain, cucu Rasulullah saw, menghampirinya. Bilal merangkul dan mencium mereka. Hasan dan Husain mengutarakan maksudnya, “Kami ingin sekali mendengar adzanmu lagi, seperti dulu kau adzan untuk Rasulullah di Masjid.” Hasan dan Husain lalu menaikkan Bilal ke menara Masjid. Kini Bilal tegak berdiri di tempatnya, yaitu tempat yang dulu semasa hidup Rasulullah saw, ia biasa dipergunakan untuk mengumandangkan adzan.

Ketika Bilal mengumandangkan takbir, Allahu akbar, Allahu akbar, kota Madinah dibuatnya tersentak, seluruh penduduknya bagaikan baru mendengar laungan kebesaranan Allah. Madinah kian gempar ketika Bilal menggemakan Asyhadu alla ilaaha illa-Lah, mereka seakan dibawa ke dalam tauhid nan tinggi. Ketika Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah berkumandang, para wanita pun berduyung-duyung keluar dari masing-masing tempat tinggalnya sambil bertanya-tanya, Apakah Rasulullah saw kembali dibangkitkan . . . ? Apakah Rasulullah saw kembali dibangkitkan . . .. ?

Saat itu banyak orang, laki-laki dan perempuan meratap, menangis tersedu sedan, karena rindu mereka yang mendendam kepada Rasulullah saw.

Demikianlah para pengikut beliau memiliki kecintaan yang amat kuat, sehingga keinginan untuk menjaga dan membela bukannya dibuat-buat, akan tetapi satu gerak naluriah yang didorong oleh rasa hormat yang tinggi.

“Tidaklah Kami mengutus engkau malainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiya :21:107)

Maha Benar Allah yang telah mengutus Rasul_Nya ! ! !



Wahai Nabi . . .

Engkaulah keutamaan

Tanpa batas pencapaian

Untaian kata pun tak mampu melukiskan

Dialah manusia terbaik yang Allah ciptakan..:-)

HATI-HATI DENGAN HATI

HATI-HATI DENGAN HATI
***************************

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,tetapi yang buta,ialah hati yang di dalam dada"(QS AL-...Haj{22}:46).

URGENSI HATI

Hati merupakan salah satu organ internis manusia yang terpenting,Ia menjadi tempat seluruh perasaan jiwa,kekuatan pikiran dan keyakinan manusia.

Perasaan cinta,benci,bahagia,gelisah,ma​rah,takabbur,tawadhu,yakin dan ragu muncul di hati.

Karenanya hati sangat menentukan baik dan buruk manusia secara menyeluruh.Sebagaimana sabda Rasulullah saw,'Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia da segumpal organ,bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu.Dan bila dia rusak,maka rusaklah seluruh tubuhnya.Organ itu adalah hati (qolbu)"(HR Bukhari 1/126 dan Muslim X1?27,28).

Dengan demikian menjaga kesehatan hati berarti menjaga manusia secara keseluruhan.Sedangkan membiarkan hati rusak sama dengan merusak manusia itu sendiri.

Hal ini sangatlah rasional mengingat hati adalah tempat bersemayamnya keyakinan yang akan menentukan visi hidup seorang dan menentukan mutunya.

Ayat di tas menjelaskan bahayanya hati yang buta yang tidak pernah bisa memahami makna kehidupan dan tidak dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari kehancuran kaum-kaum sebelumnya.Tidak bisa membedakan haq (benar) dan batil.

Ketika menafsirkan ayat tersebut,Ibnu Katsir-rahimahullah.menukil ucapan Ibnu Abi'd Dun'ya,'Sebagian ahli hikmah pernah mengatakan:Hidupkan hatimu dengan mauizhah (nasehat).Sinari ia dengan tafakkur(kontemplasi,perenunga​n).matikan dengan zuhud,kuatkan dengan keyakinan,hinakan dengan kematian,putuskan dengan kehancuran,perlihatkan kepahitan dunia,tanamkankan kewaspadaan terhadap perputaran waktu,perlihatkan padanya berita-berita kaum terdahulu,ingatkan dengan apa yang menimpa orang-orang sebelumnya,perjalanan ia ke negri-negri mereka dan bekas-bekas peninggalan mereka dan biarkan hati itu melihat apa yang telah mereka perbuat dan kehancuran serta kebinasaan yang menimpa mereka"(Tafsir Ibnu Katsir III/438-439).

PEMBANGKITAN HATI

Merajuk pada ayat-ayat Al-Qur'an,para ulama membagi hati menjadi 3(tiga)macam:

1.Al-Qalb As Salim (Hati Yang Suci Bersih)

Inilah hati yang akan membawa kebahagiaan dunia dan kahirat bagi pemiliknya sebagaimana firman ALLAH:"Pada hari di mana tida gunanya lagi harta dan anak,kecuali orang yang datang kepada ALLAH dengan hati yang sehat."(Q.S.Asy Syu'araa'(26):88-89).

Salim atau sehat adalah lawan sakit.Artinya hati tersebut sehat dan selamat dari semua penyakit syahwat yang menentang perintah ALLAH dan larangan-NYA.Juga sehat dan selamat dari semua penyakit syubhat yang menentang berita-NYA.karenanya,ia selamat dari penyembahan kepada selain ALLAH.Jika ia cinta,maka cintanya karena ALLAH,Dan ia benci,maka bencinya pun karena ALLAH.

Inilah hati yang bersih dari noda,sehingga menjadi jernih dalam melihat,menimbang dan menilai sebuah masalah,Ia menjadi lembut dan memiliki empati,sehingga mudah tersentuh,memiliki kecerdasan emosi,sehingga menjadi sangat terkendali dan jauh dari sifat-sifat kekakuan,kekasaran dan kekerasan.Sementara itu kuat artinya tahan bantingan,tidak mudah retak apalagi pecah,Hati yang bersih melahirkan sifat sabar tangguh,tidak mudah kusut dan menyerah ketika menghadapi ujian,tangtangan,dan cobaan.

Walhasil,terkumpul padanya semua jenis kebaikan dan kebajikan.Dalam konteks kehidupan rumah tangga,maka hati yang bersih yang di miliki oleh seorang suami dan istri akan menghadirkan keharmonisan kehidupan rumah tangga sehingga menjadi rumah tanggga,sakinnah ,mawaddah,warrahmah.amiin

2.Al Qalb Al Mayyit (Hati yang Mati)

Hati yang tak ada kehidupan di dalamnya,sehingga tidak mengenal Robbnya dan senantiasa hidup dalam gelimang dosa dan maksiat.Tidak pernah berubah meskipun sudah dibombardir dengan ayat-ayat ALLAH dan Hadits-hadits Nabi Saw seperti di sinyalir dalam firman ALLAH:"Sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka,kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tidak akan beriman.Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka di tutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat"(QS.A-Baqarah(2):6-7).

Hati yang semacam ini jika sudah menang dengan syahwatnya,maka tidak akan pernah memperdulikan lagi TUHANnya ridha atau tidak.Karenanya,ia menyembah kepada selain ALLAH.Jika ia cinta,maka cintanya karena hawa nafsunya.Dan jika ia benci,maka bencinyapun karena hawa nafsunya.Hawa nafsu benar-benar menjadi imamnya.Panglimanya adalah Syahwat,sopirnya adalah kebodohan dan kendaraannya adalah kelalaian.

Karenanya bergaul dengan pemilik hati ini adalah penyakit.Berinteraksi dengannya adalah racun dan duduk bersamanya dalah kebinasaan.

Hati yang buta sebagaimana di singgung ayat di atas adalah analogi dari dari hati yang mati ini.Selain itu,Al-Qur'an menyamakan jenis hati ini dengan batu yang keras sebagaimana firman ALLAH,"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu,atau lebih keras dari itu......"(QS Al-Baqarah(2)74),yang di cirikan dengan munculnya sifat-sifat tercela.

Ibarat besi,hati yang mati itu telah berkarat sehingga susah,Jika tidak boleh di bilang mustahil-untuk di harapkan hidup,apalagi bersih.

ALLAH SWT berfirman,"Sekali-kali tidak (demikian).Bahkan telah menutupi hati mereka karena apa-apa yang mereka kerjakan."(QS. Al-MMuthafffifin(83):14).Sehin​gga yang dominan dalam hidupnya adalah kekufuran,kezhaliman,dan kemaksiatan serta keburukan.

Dan Al-Qur'an ketika menyinggung hati yang mati,konteksnya adalah orang-orang kafir.Karena itu,seorang mukmin harus selalu mewaspadai diri untuk menjauh dari hati yang mati ini.Keluarga SAMARA hanya ada dalam mimpi tidak kan pernah terealisasi jika suami dan istri hatinya mati.

3.Al Qalb Al Maridh ( Hati Yang Sakit )

Hati yang terdapat di dalamnya kehidupan,namun juga terdapat penyakit.Antara Mahabbatullah ( Mencintai ALLAH ) Mahabbatusy Syahawaat (Mencintai Syahwat)bertarung dan berkecamuk menjadi satu dalam hati.Inilah hati orang-orang munafik.ALLAH SWT Berfirman:"Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah ALLAH penyakitnya;dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta"(QS Al-Baqarah(2)10).

Al Qur'an menyinggung hati semacam ini ketika berbicara tentang sifat-sifat orang-orang munafik.Karenanya jenis hati ini pun berbahaya.Namun masih ada harapan untuk sembuh.Sebab,setiap penyakit pasti ada obatnya.

Akhirnya,mari kita hati-hati dengan hati kita.Karena masa depan manusia di tentukan oleh hati.Shalat,Zakat,Infaq,sedeka​ h,puasa,haji,tilawah Al-Qur'an,memperbanyak dzikir,tafakkur,aktif berdakwah dan beragam amal shalih lainnya adalah terapi hati yang pasti JITU karena hal itu perintah ILLAHI.

I.S.L.A.M

*****************************************
BACALAH DENGAN CERMAT ,

Sungguh LUAR BIASA....Allah Maha Besar Kisah Nyata
Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika.
...Rabu,22 Februari 2006 Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan
bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat
oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain
belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka
semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk
Islam. Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut.
Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia
berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi
permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku
dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka
serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat
itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata,
"Di tengah kita ada seorang muslim... Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan
perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan
aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di
ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa
saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang
terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang
pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus
mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan
anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!"

Sang pendeta pun mulai bertanya,
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan
siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan
siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai
30 Daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah
sinaran matahari?"

Jawaban Sang Pemuda :

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung
keyakinan kepada Allah.
Setelah membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan
Kami jadikan malam dan siang
sebagai dua tanda (kebesaran kami)."(Al-Isra': 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika
Khidir menenggelamkan
sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding
yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan
makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT
berfirman, "Yang telah menciptakan
tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Rabb Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah
SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat
berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung 'Arsy Rabbmu
di atas kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada
Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya,
angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan ****
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman,
"Barangsiapa yang berbuat
kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang
terdapat dalam firman Allah,
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami
berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.'
Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah
dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh.
Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila
fajarnya mulai menying-sing." (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara
Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia
dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada
mereka," tak ada cercaaan ter-hadap
kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan
ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek
suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam,
malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari
api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan
selamatkan Ibrahim." (AlAnbiya': )
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan
batu adalah
tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi
(penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya
wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya
tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan
dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah
bulan, daun adalah
hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam
hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim
tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan
niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah
kunci surga itu?" Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi
kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan
kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan
tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan
semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan
namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut
kalian marah.
" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang
pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar
Rasulullah."
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama
Islam.
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

semoga ALLAH.SWT selalu memberi hidayah untuk kita...